Platform Kursus dan Les Bahasa Prancis

culture shock orang indonesia di prancis
culture shock orang Indonesia di Prancis

6 Culture Shock Orang Indonesia di Prancis

Culture shock pasti pernah dialami oleh siapa saja dan di mana saja. Culture shock juga sering dialami oleh orang yang baru pertama kali menginjak wilayah atau negara asing. Terdapat hal-hal yang tidak biasa yang tidak dapat dimengerti oleh orang baru. Jika kamu merasa merasa kebingungan dengan kebiasaan dan hal baru di negara asing, berarti kamu mengalami culture shock atau gegar budaya. 

Sama halnya dengan orang Indonesia yang baru saja datang atau tinggal di Prancis. Ada hal-hal yang tidak biasa pada orang Prancis yang sulit dimengerti oleh orang luar Prancis, khususnya orang Indonesia. 

Banyak hal yang ditemui di Prancis yang cukup membuat masyarakat Indonesia mengalami culture shock. Penasaran apa saja? Ini dia 6 culture shock orang Indonesia di Prancis!

1. Makanan di restoran hanya tersedia pada jam yang telah ditentukan saja

Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang biasa pergi membeli makan kapan saja ketika lapar. Makan malam sampai tengah malam pun warung dan restoran masih buka. Jika datang ke restoran pukul 4 sore dan ingin membeli makan siang, tidak akan bisa.

Menu makan besar hanya tersedia pada pukul 11-2 siang dan pukul 7-tutup untuk makan malam. Lalu, apa yang disediakan restoran antara jadwal makan siang dan makan malam? Kamu hanya bisa memesan makanan ringan atau dessert

2. Tidak ada kafe yang buka 24 jam

Kebiasaan mahasiswa yang suka nongkrong, diskusi, main, dan ngopi sampai tengah malam, sayang sekali, tidak bisa diterapkan ketika kamu berada di Prancis. Tidak ada kafe, restoran, warung yang selalu buka selama 24 jam. Jika ingin mencari tempat yang selalu buka selama 24 jam hanya diskotik dan bar saja.

3. Self-service pengepakan barang belanjaan di mall

Di Indonesia, ketika kamu selesai berbelanja maka akan ada karyawan atau kasir yang akan membantumu memasukkan dan menata barangmu di plastik atau kardus. Berbeda di Prancis, jangan harap akan ada karyawan dan kasir yang membantumu memasukkan barang ke dalam tas belanjaanmu.

Selain itu, jika kamu mendapati terdapat telor yang baru saja kamu beli pecah, kamu tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, kecuali dirimu sendiri. Hal ini termasuk pelatihan mental dan diri, dan termasuk pelayanan pelanggan di Eropa.

4. Gaya hidup yang sopan

Di Prancis, kamu mungkin akan melihat seorang wanita yang hendak pergi keluar dari kafe atau restoran dan seorang pria yang tidak ia kenal membantunya mengenakan jaketnya dan membukakan pintu untuknya. Di Indonesia, hal tersebut mungkin dianggap tidak sopan, begitu juga di Amerika, hal tersebut juga termasuk seksis dan justru dipermalukan. 

Sedangkan, di Prancis hal tersebut merupakan sesuatu yang sopan dan apabila menolak perlakuan tersebut dianggap tidak sopan.

5. Pernikahan legal dengan orang yang sudah meninggal

Prancis merupakan salah satu negara yang melegalkan pernikahan dengan orang yang sudah meninggal atau disebut dengan pernikahan anumerta. Pernikahan anumerta merupakan pernikahan di mana salah satu pasangan telah meninggal dunia. 

Hal ini di mulai ketika salah satu pasangan, Magali Jaskiewicz dan Jonathan George yang hendak menikah karena telah berpacaran dan memiliki dua orang anak. Hingga pada tahun 2010, ketika mereka memutuskan untuk menikah secara hukum, pasangan lelaki, Jonathan George meninggal karena kecelakaan mobil dua hari sebelum pernikahan berlangsung. 

Kemudian Magali mengajukan banding ke Presiden Prancis untuk melakukan pernikahan anumerta dengan membawa bukti-bukti persiapan nikah sebagai tanda bukti bahwa Jonathan berniat untuk menikahinya ketika masih hidup. 

Secara hukum perdata, pernikahan anumerta ini dinyatakan sebagai tindakan legal. Pemerintah Prancis mengizinkan terjadinya pernikahan anumerta dengan syarat salah satu pasangan yang masih hidup dapat memenuhi seluruh persyaratan formal yang ditentukan. 

6. Banyak pencopet di angkutan umum

Pencopet banyak ditemukan di Prancis, khususnya daerah-daerah wisata yang ramai. Pencopet biasanya menargetkan korbannya yang menaiki metro Paris karena di situlah berkumpulnya orang-orang yang berlibur dan juga turis asing. 

Mereka biasanya mengincar tas dan dompet para korbannya karena sudah terisi ATM, kartu kredit, uang tunai, dan identitas. Jadi, pencopet mendapatkan sepaket harta dan benda.

Jadi, buat kamu yang ingin bepergian ke Prancis, terutama jika ingin menaiki angkutan umum, berhati-hatilah dalam membawa barang bawaan. Perhatikan sekelilingmu!

Kesimpulan

Tiap negara pasti memiliki budaya dan keunikannya sendiri. Mengingat Indonesia juga memiliki budaya dan keunikannya yang khas. Kebiasaan-kebiasaan orang Indonesia mungkin juga dianggap aneh oleh turis atau pendatang asing. 

Namun, perbedaan inilah yang menjadi sebuah budaya dan negara unik. Budaya orang Prancis memiliki tradisi yang tidak biasa, sama halnya dengan negara lain. 

Penulis: Sari Dewi

Baca juga artikel Mengenal Au Pair, Program Pertukaran Budaya dan Bahasa


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *